

Yang pertama mengunjungi Balai Besar
Kulit, Karet dan Plastik ( BBKKP) yang beralamat di Jalan Sukonandi no.9
Yogyakarta yang dipimpin oleh Bapak Ramlanb Subagyo M.Eng
Ø
Tugan
pokok Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik
·
Melakukan
kegiatan penelitiandan pengembangan
·
Sertifikasi
·
Pengujian
bahan-bahan
·
Alih
teknologi dan inkubasi
·
Pelatihan
teknis
·
Konsultasi
·
Rancangan
bangunan dan perekayasaan alat
·
Penangan
limbah industri
·
Pelayanan
jasa teknis
·
Kerjasama
peningkatan kinerja
Ø
Bagian
/ devisi yang terdapat di Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik
·
Kepala
Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik
·
Bidang
tatausaha
·
Bidang
pengembangan jasa teknis
·
Bidang
sarana riset dan standarisasi
·
Bidang
penguji sertifikasi dan kalibrasi
·
Bidang
pengembangan kompetesi dan alih teknologi
·
Kelompok
jabatan fungsional
Layanan yang terdapat di Balai Besar
Kulit, Karet, dan Plastik terdiri dari pelayanan kulit , finishing,
pengelolahan limbah penyamaan kulit, acuan dan alas kaki, barang kulit dan
garmen, cetak injeksi barang plastik, dan komon karet. Selain itu Balai Besar
Kulit, Karet, dan Plastik juga memiliki bermacam-macam laboratorium yaitu
laboratorium proses finishing, laboratorium proses karet dan plastik,
laboratorium teknologi informasi dan komunikasi, laboratorium riset fashion dan
design dan laboratorium komoditi karet, plastik dan sepatu termasuk uji ban.


Yang ketiga kita mengunjungi Komplek Tamansari. Komplek Tamansari mulai dibangun tahun 1691 dan selasai dibangun pada tahun 1758 oleh sultan Hamengkubuono I dan II. Komplek Tamansari terletak di kalurahan Patehan kecamatan Kraton. Komplek tersebut mempunyai sangkalan “ Lajering Sekar Seniseping Paksi “. Di komplek Tamansari terdapat beberapa model bangunan yaitu Eropa, China, Portugis, Hindu, dan Jawa. Fungsi pokok Komplek Tamansari adalah sebagai tempat refresing raja-raja. Di komplek tamansari terdapat bermacam-macam bangunan dan fungsinya antara lain : gedong sekawan digunakan untuk menyimpan dan meletakan gamelan serta tempat tarian, gapura panggung digunakan untuk tempat raja menonton tari-tarian, sumur gemuling digunakan untuk tempat wudhu, umbul pamuncar digunakan untuk mandi anak-anak raja, umbul panguras digunakan untuk mandi para selir raja, umbul binangun digunakan untuk mandi raja, pulau panembung digunakan untuk tempat bertapa raja, tangga lima digunakan untuk adzan, urung-urung jalan rahasia digunakan untuk jalan rahasia raja, dan dermaga digunakan untuk tempat pemberhentian kapal.

Demikian pengalaman Kunjungan Industri tahun 2013, dengan Kunjungan Industri akan banyak menambah pengetahuan siswa tentang perindustrian juga kebudayaan.